Monday, October 22, 2012

Remaja Obesitas Cenderung Mandul

Remaja Obesitas Cenderung Mandul

Masa remaja merupakan masa yang paling diidam-idamkan dan merupakan masa terindah yang dijalani manusia selama perjalanan hidupnya. Amat disayangkan apabila masa ini dijalani dengan kebiasaan tidak sehat. Apalagi ternyata kebiasaan tersebut mendatangkan penyakit atau mungkin kelebihan berat badan pada remaja.

Tubuh yang langsing ideal ditunjang dengan nutrisi seimbang cenderung pada tubuh yang sehat dan prima. Dan sebaliknya, tubuh yang terlalu gemuk atau terlalu kurus memicu penyakit yang membuat tubuh tidak sehat.


Hasil penelitian di Buffalo's School of Medicine and Biomedical Science menemukan bahwa remaja berusia 14 - 20 tahun yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan memiliki kadar testosteron 50 persen lebih rendah dibanding pria dengan berat badan normal ketika beranjak dewasa. Hasil tersebut didapatkan melalui penelitian kecil di Penelitian ini mengamati 25 pria obesitas dan 25 pria dengan berat badan normal.


Remaja obesitas cenderung mandul dan impoten.
Dr. Paresh Dandona menjelaskan bahwa temuan mereka mengungkapkan remaja obesitas berpotensi menderita impoten dan mandul. Selain masalah ketidaksuburan, hasil penelitian ini juga menyoroti adanya pemicu datangnya penyakit pada remaja obesitas. peningkatan jumlah lemak dan berkurangnya otot perut yang bisa menyebabkan resistensi insulin, diabetes, kolesterol dan sakit jantung.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efek dari obesitas sangat kuat, bahkan pada anak muda. Asupan nutrisi dan gaya hidup sehat sejak masa kanak-kanak memberikan dampak besar di semua tahap kehidupan anak. Nampaknya gaya hidup diet sehat harus dibiasakan pada remaja. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, diet dengan nutrisi sehat dan seimbang serta operasi untuk menurunkan kadar lemak dapat menormalkan kembali kadar testosteron pada pria.
Remaja obesitas cenderung mandul.